Mengapa perusahaan kompetitif tetap berbisnis, Padahal mereka tidak memperoleh keuntungan?

Awalnya mungkin terlihat aneh saat perusahaan kompetitif tidak memperoleh keuntungan dalam waktu yang panjang, padahal orang memulai bisnis bisnis untuk memperoleh keuntungan. Jika masuknya perusahaan ke pasar pada akhirnya akan mengalami keuntungan nol, mungkin ada sedikit alasan untuk tetap berbisnis.
Mengapa perusahaan kompetitif tetap berbisnis, Padahal mereka tidak memperoleh keuntungan?
perusahaan
Untuk memahami kondisi untung nihil lebih jelas lagi, ingatlah bahwa keuntungan sama dengan pendapatan total dikurangi biaya total, dan biaya total tersebut termasuk semua biaya kesempatan kesempatan perusahaan. Dalam situasi tertentu, biaya total termasuk biaya kesempatan waktu dan uang yang dicurahkan oleh pemilik untuk tetap berbisnis. Dalam Equilibrium untung nihil, pendapatan perusahaan harus mengopensasi waktu dan uang pemilik yang telah dihabiskan untuk mempertahankan bisnisnya.

Mari perhatikan sebuah contoh, misalkan seorang petani harus menginvestasikan $1 juta untuk membuka bisnis pertaniannya, yang sebenarnya dapat dia depositokan di bank untuk memperoleh bunga $5-0.000 per tahun. Selain itu, harus meninggalkan pekerjaan lain yang mungkin memberinya gaji sebesar $30.000 per tahun. Dengan demikian, biaya kesempatan petani tersebut untuk bertani termasuk bunga yang dapat dia peroleh serta gaji yang dapat dia peroleh-berjumlah $80.000. Meskipun jika keuntungannya bergerak ke nilai nol, pendapatannya dari bertani mengopensasi biaya kesempatan ini.

Ingatlah selalu bahwa akuntan dan ekonom mengukur biaya secara berbeda. Seperti yang kita bahas pada bab sebelumnya, para akuntan mengawasi biaya eksplisit, tetapi biasanya melewatkan biaya-biaya implisit. Artinya, mereka mengukur biaya yang membutuhkan pengeluaran uang dari perusahaan, tetapi mereka tidak memasukkan biaya kesempatan produksi yang tisak melibatkan pengeluaran uang dari perusahaan. Akibatnya, dalam keseimbangan untung-nihil, keuntungan ekonomisnya senilai nol, tetapi keuntungan akuntansinya positif. Akuntan petani kita, misalnya, akan menyimpulkan bahwa petani memperoleh keuntungan akuntansi sebesar $80.000 yang cukup untuk mempertahankan bisnis petani.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel