Cara Budidaya Jamur Tiram Di Rumah mudah

Cara Budidaya Jamur Tiram Di Rumah Untuk Pemula - jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang sangat mudah untuk dilakukan pembudidayaan. untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi lingkungan, jamur tiram tidak akan mengalami kesulitan. Usaha budidaya jamur tiram telah banyak dilakukan dalam skala kecil ataupun menengah, ada yang melakukan pembibitannya saja dan aja juga yang melakukan sampai dengan pembudidayaan hingga besar. Kebutuhan akan jamur tiram sekarang meningkat dikarenakan tingginya permintaan dan minat dari masyarakat indonesia untuk mengkonsumsi jamur ini. Jamur ini juga banyak digunakan oleh chef dalam penyajian kuliner olahan dari jamur tiram seperti untuk membuat jamur tiram krispy.

Dengan kondisi yang seperti ini jadi tidak heran jika banyak sekali orang yang ingin belajar untuk melakukan pembudidayaan jamur tiram di rumah. Bagi anda yang akan melakukan usaha pembudidayaan jamur tiram, sebelum melakukan budidaya alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang harus dipersiapkan untuk pembudidayaan jamur tiram. Hal ini bertujuan supaya ketika melakukan pembudidayaan nanti dapat meminimalisir akan gagal panen, meskipun cuma mendengar perkataan orang yang sudah pernah melakukan cara budidaya jamur tiram

Langkah Awal Cara Memulai Budidaya Jamur Tiram

Pemilihan bibit untuk pembudidayaan jamur tiram haruslah bibit yang berkualitas. pemilihan bibit jamur tiram janganlah dianggap sepele, karena dalam pemilihan bibit tidak boleh asal-asalan, harus benar dan teliti dalam pemilihan bibit supaya hasil pembudidayaan menghasilkan panen yang maksimal. banyak petani yang melakukan kesalahan ketika pemilihan bibit jamur tiram sehingga mengakibatkan miselium tidak tumbuh seperti di harapkan dan hasil panen pun tidak maksimal. Untuk memilih bibit yang berkualitas dan menghindari dari bibit yang tidak bagus bisa kita lakukan menggunakan 2 cara.  kita membuat sendiri membibitkan bibit murni hingga mendapatkan bibit F1, dan yang kedua, membeli bibit berkualiitas pada petani jamur yang jujur atau beli di instansi penyedia bibit dapat dipercaya.
Cara Budidaya Jamur Tiram Di Rumah mudah

Bagi anda yang ingin membeli bibit jamur tiram perhatikan hal-hal berikut ini:

Bagi kalian yang ingin membeli bibit jamur tiram sama petani ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan sebagai berikut. 
  • Belilah bibit jamur pada instansi ternama dan memiliki sertifikat atau langsung bertanya kepada petani lain dimana kita bisa mendapatkan bibit jamur tiram.
  • Pilih bibit telah teruji, Untuk jamur tiram memiliki BER nya sekitar 75%.
  • Miselium berwarna putih dan telah tumbuh penuh merata dimedia tumbuh nya. Dikhawatirkan pada bagian tidak ditumbuhi miselium mudah terkontaminasi, bila tumbuhnya tidak merata.
  • Jangan lupa periksa tanggal pembuatan dan juga kadaluarsa.
  • Mencari informasi dari para petani jamur tiram yg sudah berhasil. Media Tanam Untuk Budidaya Jamur Tiram

Media Tanam Untuk Budidaya Jamur Tiram

Media tanam yang biasanya dipakai untuk melakukan pembudidayaan jamur tiram terdiri dari beberapa bahan yang kemudian dikombinasikan menjadi satu. Serbuk kayu bekar gergaji sebanyak 80%, Bekatul sebanyak 10-15%,Kapur CaCo₃ sebanyak 3%, Dan Air kurang lebih 40-60%.

Cara membuat baglognya

Untuk membuat 100 media tempat pembudidayaan jamur tiram membutuhkan  80 kg serbuk kayu bekas gergaji, 3 kg kapur, , 10-15 kg bekatul, dan keseluruhan bahan tersebut dicampurkan sampai merata. Kemudian tambahkan air kira kira 60% dari total keseluruhan bahan. Cara untuk mengetahui media sudah tercampur secara merata dan baik atau belum dapat kita uji apabila di genggam tidak mengeluarkan air serta apabila dilepas gengaman tidak pecah.

Fermentasi Media Tanam Budidaya Jamur Tiram

Fermentasi media tanam sangat penting dilakukan sebelum digunakan untuk menanam jamur tiram, cara fermentasinya didiamkan selama kira2 5-10 hari. Tujuannya agar terjadi proses pelapukan atau pengomposan pada matrial media tana tadi. Selama proses fermentasi berjalan suhu akan meningkat mencapai 70°C, selama itu pula dilakukan pembalikan bahan setiap harinya agar supaya proses pelapukan matrial bahan bisa merata disemua bagiannya. Selain untuk mempercepat pelapukan, fermentasi bertujuan juga untuk mematikan jamur liar yang nanti dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Bahan media siap digunakan ditandai dengan berubahnya warna baglog menjadi cokelat kehitaman.

Sterlisasi Media Tanam

Media tanam yang sudah difermentasi tadi dapat dimasukkan kedalam kantong plastic jenis polipropilen, kemudian dipadatkan hingga berbentuk seperti botol. Dibagian atas leher kantong plastic dipasang ring semacam cicin dari pipa kecil lalu disumbat menggunakan kapas, dan dipasang penutup baklog supaya air tidak masuk kedalam kantong pada saat pengukurannya.

Proses sterilisasi dapat dilakukan jika bakglog telah siap, yakni dengan cara mengukusnya. Wadah pengukus paling sederhana dapat digunakan yaitu drum, dalam satu drum dapat memuat sekitar 60 baglog. Dengan memanfaatkan panas uap air suhu 95-110°C dalam waktu 8-10 jam akan membuat baklog jadi lebih steril. Ketika suhu pengukusan mencapai 100°C pertahankan selama kira2 5 jam. Waktu dibutuhkan mencapai suhu 100°C 3 jam,itu tergantung kestabilan api ditungku. Selanjutnya, wadah pengukus dibuka serta didiamkan selama 5 jam sampai suhu baglog kembali jadi normal.

Proses Inokulasi


Baglog yang telah disterilisasi sebaiknya dipindah ketempat inokulasi sert didiamkan 24 jam untuk mengembalikan kesuhu normal kembali. Ruangan inokulasi keadaannya steril juga harus memiliki sirkulasi udara sangat baik. Penting dilakukan untuk meminimalisir tercemarnya baklog dari spora pathogen juga bakteri.

Berikut tahap-tahap pengisisan bibit ke dalam bagloog.

Ambil botol bibit F3, semprotkan alcohol kebotol bibit tersebut. Kemudian panaskan sebentar mulut botol dengan api spiritus sampai sebagian kapas terbakar, matikan api membakar kapas tadi.
Setelah kapas penyumbat botol bibit dibuka, kemudian aduk menggunakan kawat benda lain yg sudah disterilkan diatas api sebelumnya.
Masukkan bibit dari botol kebaglog sampai leher bagloog menjadi penuh bibit, lalu tutup kembali dengan kapas, setiap balog diisi 10 gr bibit.

Proses Inkubasi

Inkubasi bertujuan agar bibit yg telah di inokulasi akan segera ditumbuhi miselium. Buat menunjang pertumbuhan miselium pada jamur tiram ruang inkubasi memiliki kelembapan 90-100%, suhu 24-29°C, cahaya 500-1.000 lux, dan sirkulasi udara 1-2 jam sekali. Sekitar dalam waktu 15-30 hari masa inkubasi, miselium sudah tumbuh hingga mencapai separuh bagian baglog. Apa bila miselium telah memenuhi baklog, itu tandanya baglog siap untuk dipindahkan ke rumah kumbung untuk di budidaya sampai panen. Namun, bilamana dalam waktu satu bulan jarak dari waktu inkubasi baglog tidak ditumbuhi misellium juga, proses inokulasi sebelumnya yang dilakuakn berarti gagal.

Bila baglog telah dipindahkan di rumah kumbung dan telah dipenuhi misellium, potong plastik pada ujung balog, yakni dengan menggunakan silet steril. Lubang tersebut nanti akan menjadi tempat pertumbuhan tubuh jamur tiram. Bila bibit jamur tiram dibeli bibit F4, tidak perlu lagi melakukan tahapan penyiapan hingga masa inkubasi karena bibit F4 baklog bisa langsung ditempatkan di rumah produksi. Biasanya, tubuh jamur tiram akan terbentuk setelah 1sampai 2 bulan dari penempatan baglog di rumah kumbung.

Dan perawtan terakhir menyiram atau menyemprot jamur tiram secara rutin sehari 3 kali. Rutinitas inilah membuat kualitas jamur baik atau tidak. Lalu setelah sekitar 1 sampai 2 bulan jamur tiram akan membesar dan dapat di panen. Panen jamur tiram tidak hanya sekali saja, bisa sampai 8 kali panen persatukali pembudidayaan. jika ingin kualitas jamur tiram baik dapat di siram dengan cucian air beras.

Dengan langkah langkah cara budidaya jamur tiram di rumah diatas, pastinya tidak sabar untuk menghitung berapa keuntungan didapat dari usaha budidaya jamur tiram di rumah ini. Itu lah paparan singkat cara budidaya jamur tiram di rumah untuk pemula bisa menjadi referensi anda.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel