Cara Menghitung BEP (Break Even Point) Rumus dan Contoh Soal

Cara Menghitung BEP - Break event Point (BEP) merupakan istilah yang digunakan dalam ilmu akuntansi. BEP (Break Even Point) adalah titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Kebanyakan orang menganggap bahwa titik impas dan balik modal memiliki pengertian yang sama tetapi anggapan itu salah. Yang dimaksud dengan balik modal ialah profit yang didapatkan dari usaha, seluruh modal yang sudah dikeluarkan akhirnya bisa kembali. Dalam istilah keuangan ini disebut dengan ROI (Return on Investment). sedangkan yang dimaksud dengan BEP atau titik impas adalah pendapatan usaha sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak rugi dan juga tidak untung.
Cara Menghitung BEP
Cara Menghitung BEP

Ketika anda ingin memulai membangun usaha baru, untuk meningkatkan return tentunya anda membutuhkan beberapa hal seperti berikut:

1. Memperhitungkan berapa biaya yang akan dihabiskan untuk menyewa tempat usaha, membeli peralatan, biaya gaji pegawai dan hal lain yang dapat menambahkan biaya usaha anda.

2. Membuat proyeksi berapa volume penjualan yang perlu diperoleh agar dapat minimal menutup seluruh biaya-biaya timbul. Ini dikenal dengan istilah Break Even Point (Biasa disingkat BEP) dimana seluruh biaya yang timbul sama dengan total penjualan yang diperoleh, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan maupun kerugian

3. Membuat proyeksi berapa volume penjualan yang diperlukan agar kita dapat memperoleh laba yang kita targetkan

Jenis Break Event Point (BEP)

BEP Unit      : BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai tertentu.
BEP Rupiah : BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga penjualan tertentu

Rumus BEP (Break Even Point)

BEP Unit       = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
BEP Rupiah   = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit) * (Harga per Unit)

Keterangan :
  • BEP Unit / Rupiah = BEP dalam unit (Q) dan BEP dalam Rupiah (P)
  • Biaya Tetap = biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi.
  • Biaya Variable = biaya yang jumlahnya meningkat sejalan peningkatan jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan lain-lain
  • Harga per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan.
  • Biaya Variable per unit = total biaya variable perunit (TVC/Q)
  • Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit -biaya variable per unit (selisih)

Contoh BEP perhitungan

Terdapat 3 unsur dari rumus BEP yang menyusun perhitungan BEP antara lain:

1. Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, peralatan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali.

2. Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesman, biaya antar, biaya kantong plastik, biaya nota penjualan, dll.

3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli

Cara Menghitung BEP

Setelah membahas rumus BEP dan contoh perhitugan BEP yang di dalam rumus BEP terdapat 3 unsur yang dibutuhkan untuk mencari berapa BEP . Berikut ini contoh soal Cara Menghitugn BEP

Terdapat 2 Rumus untuk mencari BEP:

Rumus BEP 1 (menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point)

BEP Unit = (Total Fixed Cost)/(Harga jual per unit - variable cost)

Soal
Fixed Cost suatu toko lampu : Rp.200,000,-
Variable cost Rp.5,000 / unit
Harga jual Rp. 10,000 / unit

Maka BEP per unitnya adalah
Rp 200.000
__________ = 40 unit
10.000 – 5.000

Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi Break Even Point. Untuk mendapatkan keuntungan toko lampu harus menjual lebih dari 40 buah lampu.

Rumus BEP 2 (menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP)

BEP Rupiah   = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit) * (Harga per Unit)

Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah

(Rp.200,000) /(10,000 – 5,000) * Rp.10,000 = Rp.400,000,-

Demikian penjelasan mengenai cara menghitung BEP (Break Even Point) dengan Rumus dan Contoh Soal semoga bermanfaat

Baca Juga : Cara Menghitung Bunga Bank yang Benar

Source Article:
cara menghitung bep, rumus bep,menghitung bep, contoh soal BEP,perhitungan BEP, cara menghitung break even point, cara mencari bep,bep adalah, break even point, tipe biaya dalam penghitungan bep adalah

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel